Malam semakin dingin cinta semakin membuncah, ah sudah lah aku cinta Indonesia
haris cinta Indonesia, :) (taken by sasmi/pakde *lupa) |
Malam menyapa :p setelah makan malam di basecamp satu kami
berangkat, semuanya udah siap, ya yang paling penting adalah mental. 9 orang
sejoli berangkat. But wait jalan pertamanya saja sudut kemiringan nya 45
derajat (mungkin, ga ngitung) langsung dibikin capek gan. Ngos ngosan. Nafas
aja spenggal sepenggal.
Setelah sekitar 3 jam berjalan membawa segaban tas akhirnya
kami nyampe di pos 1. Tapi terbesitlah sebuah keanehan di pikiran ane. Ane yang
punya tas carrier kecil kok bisa bisanya bawa tenda satu, logistik, dan matras.
Setelah ditelusur, kebanyakan anak-anak yang lain bawaanya baju, ya ane Cuma
bawa 3 baju hahha. Tapi tas yang lain semuanya besar-besar. Trus apa yang
dibawa danny dengan carrier sebesar itu dan tas harian satu namun tanpa tenda
di dalamnya? Hanya danny dan tuhan yang tahu. Lalu apa yang dibawa
wanita-wanita ini? Kok carrier nya juga besar2? Apa yang dibawa angga kok
tasnya melorot? Haha. Yasudah lah ya
Di pos 1 kami mendirikan tenda, naas bagi yang wanita, yang
pria nonton mereka mendirikan tenda pertama. “ ayo tunjukkan kalau emansipasi
itu ada, tunjukkan kepada kami wahai juniooor” kira2 gitu lah kata2 dari mulut
cowok2 berandal ini. Haha. Tapi yang cewek mah keren didikan mbak2 akhwat tanpa
dendam mereka mendirikan tenda pertama. Tenda kedua dan ketiga pun ikut
didirikan. Akhirnya kami tertidur malam itu, ada tiga tenda dan tiga orang
didalamnya.
Paginya para bedebah2 cowok ini juga menyiksa para cewek,
mereka disuruh masak. Menyedihkan, cowok tanpa harapan. Mereka malah selfie2an,
tapi ini hanya sampai pos 1 kami begini gan, hemat tenaga untuk masak dan
bangun tenda di pos 2 ntar. Masakan pagi ini tergolong enak, namun cukup
sedikit, ya sedikit banget tepatnya untuk ane.
Kami pun melanjutkan perjalanan setelah berkemas. Menuju pos
2, disini pendakian cukup berat karna cukup curam. Namun tidak disangka fitri
Jomblo yang gagal booting pas dikereta ingin menghancurkan sistemnya sendiri
(diagnosanya overheat karan kipasnya mati), FITRI MAU TURUN.
FYI: Fitri
diserang monster merah yang mengakibatkan ia ga sholat, dan itu hari pertama
monster merah nyerang. Kalau kayak di film iwo jima yang tentara amerika nyerang
jepang kan ada tuh aksi tembak-tembakan tentaranya kira-kira bilang gini pas ia
ketembak di perut (bukan di hati)
“medic, medic help me over here,” tentaranya mengerang
kesakitan, F**k you! medic over here, I’m dying. Lalu si tentara ga bisa
diselamatkan dan mati, lalu si tentara medic yang baru datang ngeliat temannya
itu membuka kalungnya ada foto anak dan istrinya di liontin itu *nangis deh si
tentara medic yang telat datang. *hening. Lanjut perang
Dengan sedikit tipu muslihat ane ngomong ke Fitri kalau kamu
mau turun kita semua harus turun. Kayak di sinetron2 Fitri jawab, jangan biar
aku aja yang turun kalian lanjut aja, ane bilang ya ga mungkin lah kamu turun
sendiri, minimal aku juga harus turun, aku ga mungkin biarin kamu jalan
sendirian. Tapi mas haris? Ya mau gimana lagi dek fitri, ini demi kamu juga.
*skip sinetronnya mengharu biru muahahaha. alhasil carrier fitri dibawain gantian, dia melenggang patah2 bergoyang poco2 ke pos 2 :D.
Akhirnya kami nyampe pos dua sekitar 4-5 jam perjalanan. Setelah
sholat jamak qashar, trus tidur2an istirahat, kami melanjutkan perjalanan
menuju pos tiga yakni helipad. Jalan jalan jalan jalan terus, sampai akhirnya
kami menatap sunset. Sunset yang menyeka gunung sumbing. Foto2 tak terelakkan.
Hahha
sunset (taken by me) |
sunset (taken by don't know) |
nice sunset (taken by me) |
Lanjut akhirnya malam menyapa lagi, kami nyampe di batu
tulis dan trus nyampe pos helipad, dengan sedikit negosiasi kami akhirnya nenda
disini. Udara waktu itu dingin banget. Bintang pun berjejer diatas kepala, pun
bintang dibawah yang warnanya kuning hasil view lampu dari daerah salatiga
kayaknya.
Lanjut kami mulai masak, memanaskan diri diperapian plastik,
ga ada yang bawa kayu bakar gan. Zzzz akhirnya sandi danny dan angga
melanjutkan kebedebahannya, mereka masuk tenda dan tak keluar. Wanita yang
diharapkan memasakkan makan malam juga ikut2an ga mau keluar tenda. Alasannya
Cuma satu dingin banget. Nah keluarlah 3 pahlawan yang masakin mereka mi instan
pake sosis. Layaknya room service, ane, pakde, sama rama nganterin makanan ke
tenda masing2.
Sedikit melakukan dramatisasi, 3 pahlawan ini malah makan mi
diluar dan lu tau gan, makan mi di udara sangat dingin tidak disarankan karna
mengandung air yang sangat tinggi. Kayak makan mi keluar dari freezer, dingin
sih tapi ga enak. Tapi kami dihibur suara angin, sinar bintang dan mbak ken *eh
wkwkkwkw
Malam itu kami berdebat apakah ada yang mau summit attack
jam 2 pagi atau tidak, demi sunrise gan. Sebagian forum ada yang menyatakan
naik ke puncak syarif, tapi juga ada yang tidak. Akhirnya kesimpulannya kalau
bangun dan mau naik monggo, kalau ga yasudah.
Akhirnya jam 2 ane dan pakde riza terbangun trus bangunin
para yang lain, trus jaring pendapat siapa yag mau summit attck siapa yang
ngak, akhirnya ane, pakde, rama, feny, sasmi, angga, dan danny ikut mengejar
sunrise. Sandy dan fitri melawan monster helipad di tenda.
1 jam perjalanan kami nyampe dipuncak syarif, kami menunggu
sunrise. Sembari menunggu ane malah turun sedikit kebawah mengikuti jejak
pevita pearce yang :poop: di puncak gunung. (sepertinya kami berjodoh :D
).
Sunrise pun menyeka, foto demi foto terlahir. Cinta kepada
yang Maha kuasa atas anugerahnya kepada Indonesia semakin besar. J
Sedikit lagi mas sunrise muncul (taken by me) |
mas sunrise muncul akhirnya (taken by me) |
mas sunrise sama mas satunya lagi (taken by sasmi) |
puncak lainnya dibelakngnya itu si Merapi |
Skip skip skip
Perlu anda ketahui, Merbabu memiliki 4 puncak, puncak
syarif, puncak sapi, puncak, kenteng 9, dan puncak trequista (lupa namanya) :D.
semua puncak akhirnya kami daki. Bersamaan dengan lagu2an ga penting pakde riza
dan gombalannya kepada feny :D semangat pakde menuju hidup barunya J
. jelas sekali banyak diantara kami pengen menikah muda. ya sepertinya mereka sangat kebelet nikah. guyonan dan seriusnya pun tentang nikah, semoga jodohnya ga ketuker kayak sendal yang ga matching lagi kalo ketuker walaupun itu sama2 swallow :D
Kami pun turun ke penginapan, berharap fitri sudah masak,
namun apa lah daya petaka2 mulai terjadi, siang itu matahari sepertinya dekat
sekali, panas dan sangat panas. Kami lelah, pakde, ane, fitri mulai masak lagi untuk makan siang. Namun apalah daya nasi belum masak sudah jadi bubur, dan
akhirnya kami makan bubur rasa beras, sarden pun menghiasi. *kami gagal
Kembali kecerita sebelumnya mengapa pakde tidak boleh
menjadi manajer logistik, karena dia adalah seorang penyelundup, malam sebelum
kami tidur ia menyelundupkan 3 sosis di tas kecilnya. Ya begitulah ia. Penyamun
hahahha
Selesai makan kami turun, turun dengan setengah berlari,
akhirnya cepat sampai dan sekitar jam 8 malam kami sampai basecamp satu lagi.
Disini sebuah musibah terjadi bagi ane, yap ane dengan sok sok an nya nyoba
mandi di tempat pemandian umum dan asli itu tidak disarankan karna badan keceng
akan sangat gampang digetarkan oleh air
yang sangat dingin. dan itu sangat sakit
ketika tulang dan sendi mu saling beradu.
Besoknya kami pulang dan yasudah kami menikmati J
Semoga dilain waktu kami bisa berangkat lagi ya mungkin
rinjani atau kerinci J
2 komentar:
njiiir :D
lucu banget kamu nyeritainnyaaa hehe lain kali ikut dong kalo muncak :p
Posting Komentar