Merangkai langkah mendaki Merbabu #part2

on Senin, 15 September 2014
Malam semakin dingin cinta semakin membuncah, ah sudah lah aku cinta Indonesia
haris cinta Indonesia, :) (taken by sasmi/pakde *lupa)

Malam menyapa :p setelah makan malam di basecamp satu kami berangkat, semuanya udah siap, ya yang paling penting adalah mental. 9 orang sejoli berangkat. But wait jalan pertamanya saja sudut kemiringan nya 45 derajat (mungkin, ga ngitung) langsung dibikin capek gan. Ngos ngosan. Nafas aja spenggal sepenggal.

Setelah sekitar 3 jam berjalan membawa segaban tas akhirnya kami nyampe di pos 1. Tapi terbesitlah sebuah keanehan di pikiran ane. Ane yang punya tas carrier kecil kok bisa bisanya bawa tenda satu, logistik, dan matras. Setelah ditelusur, kebanyakan anak-anak yang lain bawaanya baju, ya ane Cuma bawa 3 baju hahha. Tapi tas yang lain semuanya besar-besar. Trus apa yang dibawa danny dengan carrier sebesar itu dan tas harian satu namun tanpa tenda di dalamnya? Hanya danny dan tuhan yang tahu. Lalu apa yang dibawa wanita-wanita ini? Kok carrier nya juga besar2? Apa yang dibawa angga kok tasnya melorot? Haha. Yasudah lah ya

Di pos 1 kami mendirikan tenda, naas bagi yang wanita, yang pria nonton mereka mendirikan tenda pertama. “ ayo tunjukkan kalau emansipasi itu ada, tunjukkan kepada kami wahai juniooor” kira2 gitu lah kata2 dari mulut cowok2 berandal ini. Haha. Tapi yang cewek mah keren didikan mbak2 akhwat tanpa dendam mereka mendirikan tenda pertama. Tenda kedua dan ketiga pun ikut didirikan. Akhirnya kami tertidur malam itu, ada tiga tenda dan tiga orang didalamnya.

Paginya para bedebah2 cowok ini juga menyiksa para cewek, mereka disuruh masak. Menyedihkan, cowok tanpa harapan. Mereka malah selfie2an, tapi ini hanya sampai pos 1 kami begini gan, hemat tenaga untuk masak dan bangun tenda di pos 2 ntar. Masakan pagi ini tergolong enak, namun cukup sedikit, ya sedikit banget tepatnya untuk ane.


Kami pun melanjutkan perjalanan setelah berkemas. Menuju pos 2, disini pendakian cukup berat karna cukup curam. Namun tidak disangka fitri Jomblo yang gagal booting pas dikereta ingin menghancurkan sistemnya sendiri (diagnosanya overheat karan kipasnya mati), FITRI MAU TURUN.

 FYI: Fitri diserang monster merah yang mengakibatkan ia ga sholat, dan itu hari pertama monster merah nyerang. Kalau kayak di film iwo jima yang tentara amerika nyerang jepang kan ada tuh aksi tembak-tembakan tentaranya kira-kira bilang gini pas ia ketembak di perut (bukan di hati)

“medic, medic help me over here,” tentaranya mengerang kesakitan, F**k you! medic over here, I’m dying. Lalu si tentara ga bisa diselamatkan dan mati, lalu si tentara medic yang baru datang ngeliat temannya itu membuka kalungnya ada foto anak dan istrinya di liontin itu *nangis deh si tentara medic yang telat datang. *hening. Lanjut perang

Dengan sedikit tipu muslihat ane ngomong ke Fitri kalau kamu mau turun kita semua harus turun. Kayak di sinetron2 Fitri jawab, jangan biar aku aja yang turun kalian lanjut aja, ane bilang ya ga mungkin lah kamu turun sendiri, minimal aku juga harus turun, aku ga mungkin biarin kamu jalan sendirian. Tapi mas haris? Ya mau gimana lagi dek fitri, ini demi kamu juga. *skip sinetronnya mengharu biru muahahaha. alhasil carrier fitri dibawain gantian, dia melenggang patah2 bergoyang poco2 ke pos 2 :D. 

Akhirnya kami nyampe pos dua sekitar 4-5 jam perjalanan. Setelah sholat jamak qashar, trus tidur2an istirahat, kami melanjutkan perjalanan menuju pos tiga yakni helipad. Jalan jalan jalan jalan terus, sampai akhirnya kami menatap sunset. Sunset yang menyeka gunung sumbing. Foto2 tak terelakkan. Hahha
sunset (taken by me)

sunset (taken by don't know)

nice sunset (taken by me)

Lanjut akhirnya malam menyapa lagi, kami nyampe di batu tulis dan trus nyampe pos helipad, dengan sedikit negosiasi kami akhirnya nenda disini. Udara waktu itu dingin banget. Bintang pun berjejer diatas kepala, pun bintang dibawah yang warnanya kuning hasil view lampu dari daerah salatiga kayaknya.

Lanjut kami mulai masak, memanaskan diri diperapian plastik, ga ada yang bawa kayu bakar gan. Zzzz akhirnya sandi danny dan angga melanjutkan kebedebahannya, mereka masuk tenda dan tak keluar. Wanita yang diharapkan memasakkan makan malam juga ikut2an ga mau keluar tenda. Alasannya Cuma satu dingin banget. Nah keluarlah 3 pahlawan yang masakin mereka mi instan pake sosis. Layaknya room service, ane, pakde, sama rama nganterin makanan ke tenda masing2.
Sedikit melakukan dramatisasi, 3 pahlawan ini malah makan mi diluar dan lu tau gan, makan mi di udara sangat dingin tidak disarankan karna mengandung air yang sangat tinggi. Kayak makan mi keluar dari freezer, dingin sih tapi ga enak. Tapi kami dihibur suara angin, sinar bintang dan mbak ken *eh wkwkkwkw

Malam itu kami berdebat apakah ada yang mau summit attack jam 2 pagi atau tidak, demi sunrise gan. Sebagian forum ada yang menyatakan naik ke puncak syarif, tapi juga ada yang tidak. Akhirnya kesimpulannya kalau bangun dan mau naik monggo, kalau ga yasudah.

Akhirnya jam 2 ane dan pakde riza terbangun trus bangunin para yang lain, trus jaring pendapat siapa yag mau summit attck siapa yang ngak, akhirnya ane, pakde, rama, feny, sasmi, angga, dan danny ikut mengejar sunrise. Sandy dan fitri melawan monster helipad di tenda.

1 jam perjalanan kami nyampe dipuncak syarif, kami menunggu sunrise. Sembari menunggu ane malah turun sedikit kebawah mengikuti jejak pevita pearce yang :poop: di puncak gunung. (sepertinya kami berjodoh :D ). 

Sunrise pun menyeka, foto demi foto terlahir. Cinta kepada yang Maha kuasa atas anugerahnya kepada Indonesia semakin besar. J
Sedikit lagi mas sunrise muncul (taken by me)

mas sunrise muncul akhirnya (taken by me)

mas sunrise sama mas satunya lagi (taken by sasmi)
puncak lainnya dibelakngnya itu si Merapi


Skip skip skip

Perlu anda ketahui, Merbabu memiliki 4 puncak, puncak syarif, puncak sapi, puncak, kenteng 9, dan puncak trequista (lupa namanya) :D. semua puncak akhirnya kami daki. Bersamaan dengan lagu2an ga penting pakde riza dan gombalannya kepada feny :D semangat pakde menuju hidup barunya  J . jelas sekali banyak diantara kami pengen menikah muda. ya sepertinya mereka sangat kebelet nikah. guyonan dan seriusnya pun tentang nikah, semoga jodohnya ga ketuker kayak sendal yang ga matching lagi kalo ketuker walaupun itu sama2 swallow :D

Kami pun turun ke penginapan, berharap fitri sudah masak, namun apa lah daya petaka2 mulai terjadi, siang itu matahari sepertinya dekat sekali, panas dan sangat panas. Kami lelah, pakde, ane, fitri mulai masak lagi untuk makan siang. Namun apalah daya nasi belum masak sudah jadi bubur, dan akhirnya kami makan bubur rasa beras, sarden pun menghiasi. *kami gagal 

Kembali kecerita sebelumnya mengapa pakde tidak boleh menjadi manajer logistik, karena dia adalah seorang penyelundup, malam sebelum kami tidur ia menyelundupkan 3 sosis di tas kecilnya. Ya begitulah ia. Penyamun hahahha

Selesai makan kami turun, turun dengan setengah berlari, akhirnya cepat sampai dan sekitar jam 8 malam kami sampai basecamp satu lagi. Disini sebuah musibah terjadi bagi ane, yap ane dengan sok sok an nya nyoba mandi di tempat pemandian umum dan asli itu tidak disarankan karna badan keceng  akan sangat gampang digetarkan oleh air yang sangat dingin.  dan itu sangat sakit ketika tulang dan sendi mu saling beradu.

Besoknya kami pulang dan yasudah kami menikmati J

Semoga dilain waktu kami bisa berangkat lagi ya mungkin rinjani atau kerinci J




2 komentar:

Anonim mengatakan...

njiiir :D

Hani Cerelia's mengatakan...

lucu banget kamu nyeritainnyaaa hehe lain kali ikut dong kalo muncak :p

Posting Komentar