Presiden dan Dewa

on Minggu, 27 November 2011

Pasti ku angkat engkau menjadi manusia setengah dewa, siapa yang tidak tahu dengan penggalan lirik dari musisi fenomenal satu ini. Musisi yang sangat vocal dengan perubahan. Musisi yang selalu mengkritisi system perpolitikan negeri ini dan sangat peka terhadap kehidupan  zaman. Ya dialah iwan fals, sang creator handal dalam menciptakan lagu-lagu mengkritik.Penggalan lirik diatas diambil dari lagu yang berjudul manusia setengah dewa. lagu ini diciptakan iwan fals ketika presiden Susilo Bambang Yudhoyono diangkat menjadi pemimpin Negara ini pada tahun 2004.
Lagu manusia setengah dewa itu sendiri bercerita tentang penuntutan dari rakyat kepada presidennya yang baru. Ketika lirik-lirik lagu tersebut mendengungkan permintaan penurunan harga, penuntutan penegakan hukum, dan  ditutup dengan lirik penganugerahan kepada sang presiden apabila telah melakukan mandat dengan baik yaitu menjadi manusia setengah dewa. Itulah sekelumit permintaan iwan fals untuk presiden yang mewakili selluruh rakyat Indonesia.
Nah, dari sedikit resensi lagu diatas lantas apa hubungannya dengan tugas mata kuliah keterampilan interpersonal kali ini yaitu menulis sebuah essay bertemakan jika aku menjadi presiden. Mungkin belum terlihat, dan tersurat di tulisan diatas. Oleh karena itu saya akan memulai untuk menjabarkan mimpi-mimpi saya yang bertemakan jika saya menjadi presiden.
Jika saya menjadi presiden maka saya akan memakmurkan negeri ini dengan berbagai cara. Kata-kata ini sudah sangat biasa dideklamasikan oleh para presiden terdahulu. Tapi tidak ada yang sempurna dalam pelaksanaannya. Maka saya bertekad dalam mimpi saya, jika saya menjadi presiden saya akan memakmurkan negeri impian ini. Adapun point-point penting yang harus dilakukan untuk memakmurkan negeri ini yaitu yang pertama saya akan sangat tegas menjalankan demokrasi, dalam arti  lain melakukan demokrasi dengan otokrasi. Dengan kata lain lagi apabila sebuah kesepakatan telah tercapai dengan demokrasi maka pelaksanaanya harus dengan otokrasi, agar dalam menjalani keputusan tersebut tidak cuma isapan jempol belaka.
Point selanjutnya adalah menghapuskan kebiasaan korupsi para tikus berdasi. Korupsi yang mejadi kebudayaan dikalangan para pejabat ini harus dibasmi sampai tuntas. Saya akan melakukan cara menghukum mati si koruptor tersebut. Ini dilakukan tidak dengan cara tebang pilih, dan harus dilaksanakan secara otoriter dan penuh ketegasan. Karena ketegasan dari presiden saat inilah yang menjadi masalah dan membuat banyak masalah.
Selanjutnya adalah meningkatkan perekonomian negeri impian ini dengan cara meningkatkan ekspor barang jadi bukan barang mentah. Menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dan lain sebagainya yang dianggap penting.
Memajukan anak bangsa dengan meningkatkan pendidikan. Yaitu dengan cara meningkatkan kualitas guru dan dosen. Menerapkan sekolah gratis dari SD sampai PT, agar para orang tua semangat menyekolahkan anaknya.
Kemudian membentuk Negara yang ramah lingkungan. Yaitu dengan cara melakukan industrilisasi ramah lingkungan dengan tidak membuang limbah pabrik kesungai. Menanam pohon  disetiap hutan yang telah digunduli oleh penebang liar saat presiden terrdahulu menjabat. Mengurang jumlah kendaraan bermotor dengan menerapkan pajak yang tinggi dan menyediakan transportasi umum yang layak.
Langkah-langkah lain yang dianggap penting yaitu menyaring kebudayaan lain masuk ke negeri ini. terakhir meningkatkan pariwisata negeri ini.
Tentu terakhir saya mengharapkan sebuah lagu juga dari iwan fals dan berjudul “pengangkatan  manusia setengah dewa” dan itu saya.
  

Resensi film alangkah lucunya negeri ini

Alangkah lucunya negeri ini, sebuah film yang menyinggung hampir semua aspek kehidupan masyarakat Indonesia dikala ini seperti  ideologi, politik, sosial, budaya, pendidikan, kriminalitas, generasi muda, dan agama. Film yang dibintangi oleh muluk (Reza Rahadian) ini bisa dikategorikan sebagai film yang berhasil menyentil para pemerintah secara khusus. Dan umumnya kepada segenap warga Indonesiia sendiri tentang bagaimana Indonesia saat sekarang ini.
Walaupun film ini termasuk fiksi tapi tidak bisa disangkali bahwa kenyataan lah yang menungganginya. Dimana anak-anak yag putus sekolah menyabung hidup dengan mencopet. Disaat para pengangguran menghalalkan segala cara untuk mendapatkan pekerjaan. Dan masih banyak lagi intrik social yang terkandung di film fenomenal ini.
Film dari  penulis Musfar Yasin dan sutradara Deddy Mizwar ini berhasil membuat penonton berpikir dua kali dalam salah satu penggalan ceritanya. Yaitu disaat seotang Muluk mendedikasikan diri untuk bekerja kepada seorang bos pencopet. Dimana Muluk yang seorang sarjana management mengelola sebuah jaringan pencopet kelas anak-anak dengan professional. Dan terakhir ia ingin mengubahnya menjadi pedagang asongan.
Tapi revolusi ini masih menggunakan uang hasil copetan untuk mengembangkannya.  Niat yang baik dengan langkah yang salah dilakukan muluk. Disinilah para penonton berpikir keras, apakah salah perubahan dengan niat yang tulus dibarengi jalan yang salah?. Apa jadinya jika kesalahan ini terus berlanjut. Disanalah keahlian penggarap ceritanya menuntun para penontin untuk berpikir.
Lain lagi dengan adegan dimana kenakalan remaja yang menjadi-jadi. Ketika para pencopet muda ini bertengkar sesame mereka dan menggunakan  kata kasar dan perlakuan kasar kepada para temannya. Lagi-lagi inilah kenyataan dibumi negeri ini. Adegan di film alangkah lucunya negeri ini hanyalah potret kecil dari kenyataan yang sesungguhnya. Jika kita melihat realita sebenarnya, kita bisa tidak abis pikir dengan tingkah anak muda sekarang yang hobiny tawuran. Tidak habis pikir dengan mereka yang berprilaku layaknya jagoan jalanan.
Jika membicarakan hot polemic di Indonesia tentu tidak ketinggalan dengan yang namanya kemiskinan dan pengangguran. Masalah ini tidak luput dari film alngkah lucunyya negeri ini. Lihat saja yang paling jelas dari film ini. Yaitu pemeran utamanya sendiri yang menjadi pengganguran. Syamsul (Asrul Dahlan) yang hobi bermain gaple di pos ronda bersama teman-temannya. Atau Pipit (Tika Bravani) yang hobinya mengikuti kuis di televisi dan undian berhadiah. Atau, sang ibu (Rina Hasyim) yang tidak punya pekerjaan selain mengisi TTS dan bermain game. Dibalik lucunya adegan yang diperankan mereka, namun dibalik itu semua kemirisanlah yang sebenarnya ditunjukkan penggarap film ini.
Sedikit yang tersentil disini adalah kata-kata tentang pendidikan. Pendidikan seolah-olah penting ngak penting dalam pelaksanaannya. Ini terlihat dari kata-kata syamsul bahwa pendidikan itu sama sekali tidak penting namun dijawab oleh Muluk bahwa kamu tahu itu Karena kamu telah dididik.
 Kemudian kata pendidikan juga diintegrasikan dengan korupsi. Orang berpendidikan itu mencopet dengan korupsi dan mendapatkan uang banyak serta masuk penjara dengan kurungan sama dengan pencopet.
 Sedangkan orang yang tidak berpendidikan mencopet ya dengan mencopet. Pekerjaan dengan resiko tinggi, serta jika ditangkap massa malah bisa mati dan dikurung dipenjara lagi. Itulah yang seolah-olah disampaikan oleh kakek deddy mizwar sebagai sutradara.
Belum lagi masalah annak-anak yang buta hruf, adegan yang menceritakannya adalah ketika bos pencopet melihatkan bahwa kediaman mereka Cuma 50 meter dari pos polisi, sebuah pekerjaaan yang sangat beresiko tinggi.
Banyak sebenarnya pesan yang disampaikan oleh film ini. Walaupun sebenarnya masalahnya sangat serius dan krusial tapi dengan dibalut kejadian-kejaian lucu, maka film ini menjadi sangat enak ditonton dan diresapi.






Pengalaman Berkesan dan Pesan Penting dari Alumni Tekkim

on Sabtu, 12 November 2011
“Memberi spirit baru ketika bertemu teman lama disini” ujara bapak Ir Syamsudariyanto. Alumni jurusan Teknik Kimia 1972 atau K12 ini sangat senang sekali ketika bertatap muka lagi dengan para sahabat lamanya.

Grand City,MV – Banyak kejadian menarik yang tidak dapat dilupakan oleh sosok Ir Syamsudariyanto ketika kuliah di ITS. Angkatan 1972 ini yang sekarang berwiraswasta ini, mengaku sangat senang telah menjadi bagian dari almamater ITS. Menurutnya, ITS sekarang telah menjadi parameter perguruan tinggi berbasis teknik yang terkemuka di Indonesia.
Bapak yang pernah menjabat di sekretaris satu Dewan Mahasiswa ITS ini mengaku ketika ujianlah yang merupakan kejadian yang paling unik semasa ia kuliah. “Dulu ketika ujian itu boleh buka buku, semua buku boleh dibawa, namun kita tidak bisa menemukan jawabannya di buku tersebut” katanya sambil tersenyum.
Lain halnya dengan Ariono S Wargadinata. Konsultan pertambangan ini mengaku saat aktif menjadi mahasiswa ITS ia memiliki kesan yang mendalam. “Ketika zaman saya dulu perjuangan seorang mahasiswa itu murni, dan dalam pelaksanaannya ikhlas tanpa pamrih”. Bapak angkatan 1973 atau K13 ini melihat perkembangan ITS saat ini sangat maju, terlihat dari fasilitas dan sumber daya manusianya yang berkompeten.
Sempat juga ditanyakan pesan yang akan disampaikan kepada mahasiswa sekarang mereka menjawab.  Diantaranya, seorang mahasiswa jangan study oriented. Mahasiswa harus peka terhadap masyarakat. Mahasiswa tidak boleh mendapatkan nilai secara instan, dengan kata lain harus menguasai ilmu yang dipelajari. Dan mahasiswa harus lebih kreatif dan inovatif.

Malin Kundang Berhasil Menghibur Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi

on Selasa, 08 November 2011
Kilas balik cerita Malin Kundang menjadi drama yang paling menarik di pentas talent show mata kuliah keterampilan interpersonal jurusan Sistem Informasi. Drama ini dikemas semenarik mungkin dan digarap sekreatif mungkin oleh pemerannya.
Sistem Informasi , MV – Selasa sore (8/11) hal yang seru terjadi di kawasan garden jurusan Sistem Informasi. Pasalnya, disana telah diadakan penampilan talent show yang bertemakan cerita rakyat dan fable. Penampilan sandiwara klasik malin kundang yang sangat fenomenal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi  para penonton yang notabenenya adalah mahasiswa jurusan Sistem Informasi 2011.
 “Drama ini sangat menarik dan seru, ceritanya jelas dan tidak membuat bosan” ujar Annisa Husna. Mahasiswa jurusan Sistem Informasi 2011 yang menjadi penonton tersebut, mengaku terhibur dengan alur cerita dan penampilan drama malin kundang ini.
Begitu juga dengan Giovanny Praisukma Pertiwi, mahasiswa jurusan Sistem Informasi 2011 ini juga turut berkomentar tentang penampilan drama malin kundang itu. Menurut Vanny, “Unsur tradisionalnya dapet, lucu dan sangat menarik.” Vanny pun tidak menyangka bahwa teman-temannya dapat menampilkan drama sebegitu bagusnya dan menghibur para penonton. “Mereka menampilkannya secara all out dengan balutan dekorasi panggung yang juga sangat bagus” ungkap Vanny
 Arif Pradana salah satu pemeran cerita malin kundang ini mengaku sangat senang dengan antusias penonton dalam menikmati perform mereka. Arif mengatakan “Kami hanya ingin memberikan sandiwara klasik dengan sentuhan modern kepada para penonton.” Memang balutan pengetahuan masa sekarang menjadi alasan tersendiri bagi para penonton untuk tertawa. Salah satu adegan menariknya yaitu ketika malin kundang menandatangani sebuah mouratorium kepada ibunya agar ia tidak jadi dikutuk. “Kami sengaja menampilkan adegan-adegan yang lucu, ini bertujuan agar para penonton tidak bosan” tutup Arif.

Penghuni Asrama Mahasiswa ITS Rayakan Idul Adha dengan Makan Bersama.

on Senin, 07 November 2011

“Acara ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan  menjalin silaturahmi antar penghuni asrama mahasiswa ITS pasca Idul Adha” ujar Oktovian Zuhri selaku ketua panitia pada acara makan bersama sesama penghuni asrama ITS.
Asrama Mahasiswa ITS, MV – Senin malam (7/11) pelataran kantin asrama mahasiswa ITS tampak ramai. Pasalnya, disana diadakan makan bersama oleh pihak UPT asrama mahasiswa ITS. Dalam pengadaanya, acara ini berjalan cukup lancar. Acara ini telah dilakukan lebih kurang sepuluh kali tetapi dalam event yang berbeda-beda, tidak hanya idul adha.
“Kami mendapatkan daging kurban dari ikatan alumni mahasiswa ITS yang pernah menghuni asrama mahasiswa ITS” aku oktovian ketika diwawancarai dilantai dua depan kantor UPT asrama. Mahasiswa teknik perkapalan 2007 ini mengaku senang terhadap antusiasme teman-teman penghuni asrama yang telah memeriahkan acara tersebut. Ia berharap acara ini tidak putus dijalan begitu saja, dan kedepanya acara ini dilaksanakan dengan lebih maksimal lagi. 
“Acaranya sangat bagus karena membuat kita semakin akrab dengan penghuni asrama lainnya” ujar Anis Latif Rosyidah. Mahasiswi jurusan Sistem Informasi 2011 ini mengaku senang dengan diadakannya acara makan bersama ini. “Semoga berlanjut ya acara seperti ini, kalau bisa setiap bulannya diadakan” ucap Anis sembari ketawa ketika ditanyai disela-sela acara ini.
Sementara itu Muhammad Salahudin, mahasiswa teknik kimia 2011 ini mengaku sangat senang sekali. Bagaimana tidak, mahasiswa asal Bogor ini tidak sempat merayakan lebaran  bersama keluarga besarnya dikampung halamannya. “Akhirnya makan daging kurban juga” ujar ahmad sambil tersenyum senang.
Lain halnya dengan Linda Fatmawati, mahasiswa jurusan Matematika tahun 2011 ini mengaku kecolongan akan adanya acara ini. “Aku baru tahu adanya acara ini ketika melihat anak-anak bergerombolan ramai-ramai ke sini, sosialisasinya kurang” ujar Linda. Pengumuman acara ini Cuma tampak terlihat di pos parkiran terpusat asrama. “Semoga pada kesempatan lainnya, acara ini lebih ditingkatkan sosialisasinya” tutup Linda.  (m9)


Idul Adha dan Kampung Halaman

on Minggu, 06 November 2011

Kampus ITS,MV – Masjid Manarul Ilmi menjadi saksi bisu para mahasiswa yang tidak memiliki kesempatan untuk pulang kampung. Pasalnya, para mahasiswa ini pada minggu pagi (6/11) melaksanakan shalat id di masjid kebanggan ITS tersebut.
Idul Adha kali ini dirasakan berbeda oleh beberapa mahasiswa ITS. Khususnya para mahasiswa baru (maba) yang baru kali ini merasakan Idul Adha tidak bersama keluarganya ditanah kelahiran mereka sendiri. Dalam kejadiannya, banyak alasan untuk mahasiswa tersebut tidak kembali ke rumahnya dan memilih tetap tinggal di asrama mahasiswa ITS atau di kostnya.
Sebagai contoh Reza Maulana Sani Siregar, Pemuda kelahiran Sukabumi, Jawa barat ini terkendala jarak untuk tidak pulang kampung. “Butuh banyak ongkos untuk pulang ke Sukabumi, toh liburnya kan Cuma satu hari ” ujar Reza saat ditemui di kamar asramanya. Ketika ditanyakan bagaimana perasaan pria ini berlebaran dikampus dia menjawab “ Sebenarnya sedih juga sih tidak bisa ketemu orang tua dan saudara di Sukabumi, tapi mau gimana lagi ambil positifnya aja” ungkap mahasiswa jurusan Teknik Mesin 2011 ini.
Berbeda dengan Nungki Dian, mahasiswi kelahiran Malang ini memiliki alasan lain untuk tidak pulang kampung. Jarak bukan alasan untuk dia tidak pulang kampung. “Aku tidak pulang ke Malang karena tugas kuliah yang banyak dan juga ada ujian pagi hari Senin besok” ungkap cewek jurusan Teknik Elektro 2011 ini. “Mending saya membusuk dikost-an untuk mengerjakan tugas yang banyak ini, dari pada pulang ke Malang yang membuat tubuh letih” canda Nungki. Ketika ditanyakan  perasaannya lebaran tidak bersama keluarga, dia menjawab dengan lunaknya “ Rasanya sedikit aneh dan sepi karena tidak ada orang dekat  dalam lebaran kali ini” pungkasnya.
Keadaan yang lebih rumit dirasakan oleh Muhammad Ihsan, mahasiswa jurusan Teknik Sipil 2011. Pasalnya, sudah dua kali lebaran dia tidak pulang. Idul Fitri yang lalu dia juga tidak pulang, dan kesempatan juga tidak mengizinkannya untuk pulang di lebaran Idul Adha kali ini. Pria yang biasa dipanggil Ihsan ini mengaku kalau jaraklah yang menciptakan kondisi seperti ini. Bagaimana tidak, asal Ihsan yang dari kota Bukittingi, Sumatera Barat lah yang mengurungkan niat Ihsan untuk menginjakkan kaki kembali di tanah kelahirannya. “Aku sudah sms keluarga yang di Bukittinggi untuk mengucapkan mohon maaf lahir bathin, dan menuturkan kata-kata rindu untuk keluarga disana” kata ihsan sembari ketawa dalam belenggu kesedihan. (m9)

Berkurban, Sarana Menguatkan Aqidah


Masjid Manarul Ilmi,MV -Suasana mendung dan gerimis kecil menghiasi penyembelihan hewan kurban di masjid manarul ilmi ITS hari ini (6/11). Sebanyak 12 ekor sapi dan 47 ekor kambing telah di semblih dan hasilnya nati akan di bagikan ke golongan satu dan dua civitas internal kampus ITS serta kepada eksternal yang diluar kampus.
“Penyembelihan ini dimulai setelah shalat ied tadi pagi, dan kira-kira berakhir pada jam 12 sian nanti” ucap pak Muslimin sebagai sekretaris dari kepanitian penyembihan hewan kurban masjid Manarul Ilmi. Bapak yang menjadi pustakawan ITS ini juga mengungkapkan bahwa hasil dari penyembelihan hewan kurban ini akan dibagikan kepada golongan satu dan dua civitas kampus ITS. Pembagian ini dilakukan dengan sistem kupon yang disebarkan sebanyak lebih kurang  700 lembar. 
Untuk pembagian ke eksternal kampus ITS,  pak Muslimin berujar bahwa akan di berikan ke anggota binaan masjid Manarul Ilmi sendiri yaitu di daerah Blitar selatan, jombang, carupan dan ngawi. “Kami akan memberi berupa uang dan daging sapi kepada anggota binaan masjid di daerah tersebut” ujar pak Muslimin menambahkan.
Ketika ditanyakan disekitar serambi selatan masjid manarul ilmi tentang makna dari berkurban itu sendiri pak Muslimin menjawab “Sebenarnya ini tentang aqidah, seberapa kuat aqidah anda, dan seberapa tebal keimanan anda untuk mempercayai adanya Allah SWT.” Ia juga menambahkan kalau sebenarnya berkurban itu adalah mendidik umat muslim untuk beramal kepada Allah SWT. “ Sesungguhnya manusia yang imannya lemah itu karena dia menyembah kepada manusia tidak menyembah kepada Allah SWT” ucapnya lagi. Cukup jelas apa yang dikatakan oleh bapak Muslimin tersebut, karena banyaknya manusia saat sekarang ini yang buta akan aqidah. Dan banyak dari mereka yang tidak sadar bahwa telah melakukan kesalahan.  (m9)

Bagaimana sih Menulis yang Baik???

on Jumat, 04 November 2011
Pengadaan kuliah tamu oleh mata kuliah Keterampilan Interpersonal jurusan Sistem Informasi ITS pada Jum’at, 21 Oktober 2011 mengundang pembicara bapak Rudi Santoso. Bapak Rudi adalah dosen STIKOM yang banyak memiliki pengalaman dalam penulisan opini di surat kabar lokal. Dengan segudang pengalamannya itulah pak Sholiq selaku dosen yang mengajar di mata kuliah keterampilan interpersonal mempercayainya untuk menjadi narasumber pada saat itu. Tema yang diangkat pun sangat menarik yaitu menulis karya tulis populer. Bertempat di gabungan ruangan TC 103 dan TC 104 itu berlansung kondusif karena kuliah ini sangat diminati para mahasiswa. Karena mahasiswa Sistem Informasi mendapatkan tugas dari pak Sholiq untuk membuat sebuah blog yang berisi tulisan-tulisan ilmiah popular. Maka kesempatan kali ini tidak disia-siakan oleh para mahasiswa sistem informasi 2011.
Adapun tips dan trick dalam menulis karya ilmiah popular yang disampaikan bapak Rudi Santoso sangat banyak diantaranya yaitu sederhana, berorientasi kepada pembaca, menghindari istilah asing, menghindari penggunaan jargon singkatan atau akronim, spesifik dan konkrit, detil dan relevan, dan terakhir analogi yang sederhana.

                Sederhana disini mencakup

·         Tulisan yang sederhana.
·         Memakai kalimat baku.
·         Penggunaan SPOK.
·         Penggunaan struktur kalimat berupa  problem –solusi dan sebab-akibat.
·         Menggunakan bahasa yang popular.
Orientasi kepada membaca meliputi
·         Mengetahui sasaran tulisan kepada siapa yang akan dituju.
·         Menulis tulisan yang mudah dipahami.
·         Tidak menyiksa pembaca dengan kata-kata yang berat.
·         Menyadari bahwa pembaca beragam jenis.
·         Melakukan eksperimen terhadap pembaca.
Menyikapi tentang istilah asing
·         Menggunakan istilah yang populer agar mudah dimengerti.
·         Tidak bersembunyi dibalik istilah asing, untuk menutupi kekurangan penulis.
·         Penggunaan istilah asing dapat tidak dipahami pembaca karena pembaca terdiri dari keragaman yang beragam.
Menghindari jargon, singkatan, dan akronim
·         Penggunaan berlebihan dapat menghambat proses komunikasi.
·         Jargon sering dipakai sebagai cara "penyembunyian" kejahatan.

Spesifik dan konkrit
·       Penggunaan jargon dkk seringkali membiaskan substansi (isi) tulisan,
·       Penjelasan dalam tulisan harus detil dan mudah dipahami.
Detil dan relevan
·       Menulis secara rinci dan detil.
·       Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
·       Menghindari  hal-hal yang tidak masuk akal.
Analogi sederhana
·       Hindari penulisan angka yang rumit karena dapat menimbulkan kebosanan dan susah untuk dipahami.
·       Gunakan perumpamaan yang mudah dipahami.
Dalam kesempatan itu pak Rudi juga sempat memberikan tips dan trick dalam membuat opini. Sesuai dengan tugas dari pak Sholiq yang diberikan kepada mahasiswa Sistem Informasi, bahwa yang intensitas paling banyak untuk di upload ke blog masing masong adalah masalah pembuatan opini, maka pak Rudi memberikan waktu yang cukup lama untuk membahas masalah ini

Dapun tips dan trick dalam menulis opini yaitu sebagai berikut
  • Buat kerangka tulisan
  • Kenali gaya / tata bahasa
  • Buat judul yang agitatif (mempengaruhi) dan positif
  • Sertakan data yang sederhana sebagai pendukung
  • Kutipan singkat dari tokoh yang menulis hal serupa
  • Berikan data milik anda yang sedikit menjual.
Terakhir bapak Rudi menyampaikan bahwa pentingnya menulis bagi kaum intelek. Karena yang akan bisa diwariskan bagi anak cucu penerus dunia kelak adalah tulisan nenek moyangnya. Karena dari tulisan lah, ilmu bisa diterjemahkan dan dari tulisan lah perkembangan peradaban dapat dilihat.