Bangsa ini seperti Lalat yang Mati di Tong Sampah

on Selasa, 13 Desember 2011

Judul diatas adalah sebuah ironi. Bagaimana tidak, karena tidak mungkin dan sangat kecil kemungkinan lalat mati dalam tong sampah. Dimana tong samapah adalah habitat hidup dari lalat tersebut, dan tong samapah adalah sumber kekayaan bagi sang lalat. Lantas apa yang membuat kalimat diatas menjadi sebuah kalimat ironi? Jawabanyan adalah karena Indonesia mati ditengah-tengah kekayaannya.

Mengapa saya berani berkata demikian? Karena setelah saya amati, Negara ini mengalami berbagai masalah yang sangat rumit di berbagai bidang. Sedangkan Negara ini memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangannya. Begitu yang selalu digembar-gemborkan. Bangsa ini selalu optimis kedepan. Dengan kata lain sifat visioner sangat tergengam dalam diri bangsa ini.
Bangsa ini memiliki mimpi untuk menjadi Negara maju dengan modal SDA (Sumber Daya Alam) nya. Tapi kebanyakan dari yang bermimpi itu tidak sadar dengan kejadian yang sebenarnya. Pemimpin yang selalu menyuarakan “bersama kita bisa” untuk maju ini, seperti tutup mata terhadap keadaan atau lebih tepatnya hanya memakai topeng kuda, tanpa tahu sebenarnya apa yang terjadi disekitarnya.
Keadaan yang sebenarnya adalah kita tidak bisa memanfaatkanSDA itu dengan baik. Banyak yang terbuang Cuma-Cuma. Banyak eksploitasi tanpa memikirkan akibatnya. Dan banyak yang berpindah ke Negara lain. Logikanya bagaimana kita bisa maju apabila semua itu habis??? Jadi dapat disimpulkan bahwa sebenarnya didalam kekayaan yang kita miliki ini sebenarnya kita mati. Karena kita tidak bisa memanfaatkannya dengan baik.   

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Fakta yang aneh untuk sebuah bangsa yang besar

MINORITY VOICES mengatakan...

IYYA COO

Posting Komentar