Ketika air mata turun ditengah hujan, coba
tebak yang mana kesedihan.
Surabaya 11-10-2012
Akhirnya air di awan
itu mengalir juga, tanah disini, hutan disini, jalan disini, atap disini, orang
disini sudah lama menunggu, pun dengan hati disini :D. kenapa hati ane ikut2an
menunggu? Pertanyaan besar bukan? (aslinya ga ada yang nanya, blog ane sepi
gini :D:D:D) yup jawabanya ya karna ane rindu kampung halaman, rumah ane yang
bertengger di lereng jalan. Atap rumah yang udah mulai karatan itu sering
sekali di bully hujan. Keropos, berwarna coklat dan kuat sekali melawan hujan
sejak kira2 20 tahun lalu mulai didirikan.
Ya ane rindu rumah.
Hahaha *melankolis sekali. :D
Sekilas tentang hujan di tanah pahlawan.
Aslinya biasa sih
kalau hujan itu mampir kebumi, toh yang paling kita inget adalah bau aspal yang
seperti hangus dinetralkan air karna udah kelamaan kepanasan oleh kelanjutan
sang fajar :D. Tapi bagi arek suroboyo hujan itu bagaikan sebuah keajaiban.
Kenapa? Terbukti booming-nya status Facebook orang surabaya yang hanya beberapa
kalimat mengucap syukur akan kedatangan berkah ini. trus yang paling bikin WOW
itu adalah ketika ane streaming radio. 35 channel radio yang keterima oleh HP
ane, hampir para penyiarnya membahas hujan ini. (saatnya harus bilang C . U . K
nih :D:D:D) . Memang di surabaya panas matahari seperti hanya membakar saja,
tidak untuk menguapkan air. haha